Rabu, 19 Desember 2012

Hikmah, peduli untuk perubahan



“Kita  harus peduli dengan lingkungan sekitar”, yap, kalimat yang sering terdengar ditelinga saya. Entah sapa yang mengucapkan dan dulu, selalu saya abaikan. tp sekarang saya mulai merenungi kalimat tesebut.  Mungkin ini akibat teguran dari beberapa temen saya, sebab saya  terlupa melakukan piket atau membiarkan cucian menggenang terlalu lama. Dengan agak membentak dan sedikit kasar temen saya "nrocos" karena terganggu dengan perilaku saya, ya.. itu semua memang bener2 lupa, saya tidak sengaja dalam melakukan hal tersebut. Ataupun ingin melakukan cheating dalam perjanjian antar anak kos, tdk ada terbesit dlmm hati saya melakukan hal sperti itu. Tapi dari perilaku ini saya sadar bahwa semua yang kita lakukan entah itu terjadi disengaja maupun tidak disengaja ataupun memang lupa,  sangat berpengaruh bagi orang lain meskipun hal sepele. Pengaruh yang dapat merugikan orang lain ataupun mengganggu orang lain. Paling tidak dalam kejadian ini saya telah mendapatkan banyak hikmah.

#hikmah, teringat perkataan AA. Gym, beliau mengatakan “Perubahan yang mendasar untuk mengubah dunia, ditempuh dengan prinsip 3M, yaitu mulai dari yang terkecil, mulai dari diri sendiri mulai dari sekarang”. Inilah 3prinsip yang harus ditempuh sesorang yang ber”azam” ingin mengubah dunia, bisa jg sebagai rujukan bagi yang ingin disebut aktivis kampus yang terobsesi melakukan perubahan.

Jumat, 14 Desember 2012

Layang-layang, Representatif Sebuah Kepemimpinan



Kepemimpinan, sebuah kata yang akan selalu kita temukan pada pribadi setiap orang. Terutama untuk memimpin dirinya sendiri. Dari kata itulah tersirat puluhan kata yang tersusun menjadi sebuah definisi. Menurut Dr Thomas Gordon, Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok, setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain, Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi. Jadi kepemimpinan itu adanya seseorang yang mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk bekerja guna tercapainya suatu tujuan yang dicita-citakan.

Bila kita melihat dengan seksama semua kejadian disekitar kita maka tak sedikit kita akan menemukan filosofi sebuah kepemimpinan. Seperti Layang layang, mainan anak-anak yang masih populer sampai sekarang, walaupun sudah berganti tahun, permainan ini tidak pernah absen dimainkan oleh anak-anak setiap tahun, meskipun terkadang musim layang-layang tidak sepanjang dahulu. Akan tetapi permainan ini selalu menjadi trending topic di beberapa daerah dan kota wisata.


Apa untungnya bermain layang-layang? Permainan ini bukanlah sebuah permainan biasa, karena di dalamnya mengandung hikmah yang luar biasa, salah satunya adalah kepemimpinan. Layang-layang, mainan yang tidak kenal usia dan strata sosial, semua orang berhak untuk memainkan mainan ini. Seperti juga kepemimpinan yang semua orang berhak untuk mendapatkan dan menerapkan dimanapun dia berada, bukan hanya untuk orang kaya yang berkuasa sehingga orang kecil pun tertindas. Memainkannya pun tidak butuh pengkhususan umur, semua boleh memainkan apalagi sudah diperkenalkan sejak kecil. Tanpa kita sadari permainan ini akan membentuk diri kita mengembangkan potensial sikap kepemimpinan, mulai dari usaha dan kesabaran dalam menerbangkan layang-layang. Sebelum lebih jauh mengenal layang-layang, mari kita ketahui pembuatan layang-layang. Ingat dalam sebuah syair lagu