Tampilkan postingan dengan label ngintip.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ngintip.. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Maret 2012

pak walikota pun tersangka,

sopo jal?
Empat hari yang lalu saya mendapatkan artikel disini, artikel itu memberitakan bahwa walikota Semarang sudah ditetapkan menjadi tersangka baru atas kasus suap DPRD, penetapan tersangka ini merupakan pengembangan dari kasus tertangkap basahnya Sekda Semarang menyuap dua anggota DPRD yang bertujuan menggoalkan anggaran gaji pegawai 100 miliar. (ditangkap KPK). Sungguh ironis sekali KOTA ku tercinta ini, pemimpinnya sudah tidak tahu diri, dulu mereka menjanjikan kota ini sejahtera dan bebas dari korupsi/suap, tapi sekarang mereka menghianati janji itu ,dan berarti telah menghianati KOTA SEMARANG dan rakyatnya. Mana komitmenmu pak? Mana integritas mu pak? Jika bapak tidak sanggup tidak usah jadi walikota. Memang dalam setiap melakukan, pasti tidak bisa sendirian, apalagi Sekda merupakan kaki-tangan dari walikota, yang mana hampir semua yang dilakukan Sekda biasanya sudah dipertimbangankan dengan walikota. Dalam kasus ini mereka menginginkan Anggaran gaji pegawai sesuai dengan yang mereka ajukan sehingga dana lebih besar dari biasanya, memang dari niatnya sudah bagus tapi niat-niat itu ada niat yang “melenceng”, kenapa ? karena untuk merealisasikannya mereka menggunakan cara-cara bu suk untuk mencapainya yaitu suap. Dengan suap tadi anggaran yang mereka inginkan akan terealisasi, namun apabila terealisasi akankah dioptimalkan untuk rakyat? Saya kira tidak, ini adalah salah satu cara untuk mengeruk harta dari rakyat untuk kepentingan pribadi ataupun golongan, intinya no free lunch, tidak ada yang gratis karena mereka memodali suap itu, apabila sudah terealisasi mereka akan mencomot dari anggaran tersebut (saya masih menggunakan asumsi kalau suap itu tidak baik yang biasanya bertujuan tidak baik pula) sehingga bisa saja mereka mencari pundi-pundi uang untuk balik modal saat kampanye, terbukti ada beberapa orang yang mendapat uang saat ikut kampanye atau bisa juga untuk pencitraan kampanye periode depan dengan maksud perhatian kepada para PNS pemda.(jangan percaya 100% tulisan saya, sbg renungan saja)

Bisa kita lihat lagi untuk menjadi walikota tidak lah sesuatu yang mudah, mereka harus punya modal terutama modal “uang”, inilah yang sering terjadi di negeri kita, money politic , para calon (saya yakin masih ada yang bersih) berlomba-lomba mencari simpatisannya dengan membagikan uang entah dengan berbagai nama apapun yang intinya sama yaitu suap, tapi anehnya masyarakat kita sangat gentol dengan “suap terselubung” ini, maunya mereka menerimanya, ya mungkin karena mereka butuh makan dan kebutuhan, tapi harus diingat semakin banyak jumlah yang diberi semakin banyak juga mereka para calon(yang terpilih) akan korupsi, kenapa? Ingat seperti yang telah saya terangkan di atas mereka menginginkan balik modal apapun caranya sedangkan jika kita lihat gaji dari para walikota itu tidak sebanding dengan dana kampanye yang mereka keluarkan. Sehingga dengan mengakali pengadaan barang, me-nyalo kan proyek ataupun menggelapkan langsung uang rakyat akan mereka pilih untuk balik modal.

Memang harus diluruskan paradigma masyarakat kita ini, jangan sampai kita tetipu dengan modus yang sama, kalau sudah jadinya seperti ini maka siapa yang salah dan dirugikan?? memang harus ada perubahan yang fundamental di kotaku tercinta dan di Indonesia umumnya, Semoga Kota Semarang diberikan walikota yang jujur adil, berintegritas , sederhana, dan merakyat, amin

Dan ingat! apapun yang kita berikan tidak akan sia-sia jadi lakukan lah yang terbaik untuk kotamu negerimu seberapapun yang engkau bisa, guna memajukan kotamu dan negerimu ini, yang rindu akan kemakmuran dan kesejahteraan

Lamunan malam ini,

Liilzam Nuur

Minggu, 18 Maret 2012

BBM naik, rakyat melilit

BBM naik ,Rakyat sulit
Kembali, rencana kenaikan BBM menjadi isu paling hot untuk dibicarakan. Hampir semua elemen masyarakat membincangkan rencana kenaikan BBM yang kesekian kali ini, perlu kita ketahui kenaikan BBM adalah sesuatu yang “biasa” dan terjadi terus menerus siapapun presidennya. Pada saat Presiden Sukarno memimpin terjadi 12 kali kenaikan BBM, saat Suharto memimpin terjadi 18 kali kenaikan BBM, saat Pak Habibi mengepalai Negara ini terjadi 1 kali kenaikan, pada saat Gus Dur menjadi khodim Negara ini terjadi 1kali kenaikan, ketika Ibu Megawati menggantikan Gus Dur terjadi 2 kali kenaikan, dan ketika sekarang Pak Sby menjabat terjadi 3 kali kenaikan. Lantas apa yang menyebabkan kenaikan BBM? Biasanya kenaikan BBM disebabkan karena harga minyak dunia naik, seperti sekarang ini harga minyak dunia yang ditetapkan sebelumnya adalah US$90per barel menjadi US$115 per barel, kenaikan yang cukup tinggi yang menjadi alasan pemerintah untuk menaikan harga BBM karena tidak kuatnya pemerintah mensubsidi kenaikan dari harga minyak tadi.

Sebelumnya dana APBN yang diberikan pemerintah untuk subsidi adalah 200T sedangkan APBN sendiri ada 1200T, subsidi 1/6 dari APBN, cukup memboroskan memang jika pemerintah harus menambah subsidi untuk kenaikan BBM, apalagi jika harus mencomot dan meng-cut beberapa rencana anggaran di bidang yang lain seperti pembangunan infrastruktur, dan bisa kita lihat sebagian besar yang menikmati subsidi BBM adalah masyarakat menengah bukan masyarakat miskin. oleh karena itu dibutuhkan kesadaran yang penuh bagi rakyat Indonesia untuk menerima kebijakan keaikan harga BBM ini.

Lalu apakah ada dampaknya?

Pastilah segala sesuatu kebijakan memiliki dampak, bisa dampak positif bisa dampak negative ataupun keduanya. Jika terjadi kenaikan BBM ini maka akan mempengaruhi kenaikan barang lain di negeri ini seperti kenaikan bahan baku, bahan pokok, dan barang-barang yang lainya sehingga rakyat akan membeli barang dengan lebih mahal dari sebelumnya, apalagi di Indonesia ini masih banyak orang miskin yang mereka akan lebih sulit untuk menikmati hidup di dunia ini. Kemuadian inflasi, yaitu turunya nilai mata uang Indonesia, walaupun menurut BI, inflasi yang diprediksi nantinya kecil tapi cukup untuk menjatuhkan nilai uang Indonesia sehingga semakin kurang berharganya tabungan atau investasi kita.

Apa usaha pemerintah untuk menanggulangi dampak kenaikan BBM?

Berdasarkan beberapa Koran yang saya baca, pemerintah akan memberikan sejumlah uang kepada masyarakat miskin di Indonesia, sehingga mereka tertolong atau sebagai pengganti dari kenaikan harga BBM tersebut. Bisa kita sebut BLT walaupun namanya *lupa, yang tidak bisa kita pungkiri ini memang salah satu bentuk kepedulian pemerintah untuk menyelamatkan rakyat miskin dari dampak kenaikan BBM.

Komentar saya:

Menurut saya kenaikan BBM memang perlu kita lakukan mengingat APBN kita hanya 1200T sedangkan subsidi BBM adalah 200T, memang cukup memboroskan jika terjadi penambahan subsidi lagi, yang mana dana tersebut bisa kita alokasikan ke bidang lain seperti pembangunan infrastruktur yang lebih mumpuni dan merata. Akan tetapi kenaikan BBM bukanlah solusi final dalam menyelesaikan masalah ini, pemerintah harus instropeksi diri dan bisa meng-cut atau menghemat anggaran yang dikeluarkan untuk hal-hal yang kurang perlu misalnya seperti penambahan kesejahteraan pejabat yang seharusnya pejabat itu malu jika mereka minta kenaikan gaji sedangkan masih banyak rakyat miskin di Indonesia. Jalan-jalan anggota DPR ataupun pemerintah ke luar negeri , menurut saya harus ada efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi dalam mengatur penganggaran ini agar mereka tidak semena-mena menggunakan uang negara. Perekrutan PNS yang semena-mena dilakukan oleh pemerintah pusat atau daerah yang banyak menelan anggaran APBN/D bahkan ada 70% APBD untuk gaji PNS, harus segera dibuatkan standarisasi dan pengefektifan, pengfisienan, serta pengekonomisan anggaran dan mutu dari kinerja PNS tersebut, seperti jika pekerjaan ini cukup diselesaikan satu pegawai kenapa harus ada 3 pegawai yang menyelesaikan. Pembangunan dan pemborosan yang tidak perlu seperti rencana pembangunan gedung DPR yang baru kemarin yang seharusnya mereka sadar diri kalau mereka adalah wakil rakyat. Dan jika semua pejabat yang terhormat di negeri ini mulai dari DPR daerah maupun pusat, pemerintah daerah maupun pusat dari Sabang sampai Merauke rela dan ikhlas mau dipotong tunjangan dan gajinya maka insya Allah semua kekurangan ataupun pembiayaan untuk meredam kenaikan minyak dunia akan tertutup tanpa adanya kenaikan harga BBM di negeri ini,

Yang terakhir, menurut saya salah satu bentuk kepedulian pemerintah melalui BLT adalah cara yang kurang tepat karena mengajarkan rakyat untuk berperilaku konsumtif bukan produktif dan merupakan taktik pemerintah untuk mencari muka pada rakyat kecil, bisa kita bilang itu merupakan salah satu bentuk suap kecil kepada rakyat agar memuluskannya di pemilu 2014 dan sudah terbukti dari pengalaman sebelumnya pendistribusian BLT ini riskan dengan tangan-tangan jahil menggerogoti uang rakyat(korupsi).

Lamunan malam ini (CMIIW)

Liilzam Nuur

Jumat, 09 Maret 2012

Larangan Rok Mini di DPR


Perkembangan dunia fashion kini semakin luas, sudah masuk ke seluruh tatanan masyarakat. Mulai dari kota sampai desa , banyak orang menghendaki fashion yang semakin model-model ini, salah satu contohnya adalah rok mini, mungkin sekarang sudah tidak asing lagi, tapi dari pengamatan saya mulai SD sampai SMA ada perrbedaan dalam ukurannya yang semakin menjadi-jadi. Dulu, ketika saya sekolah dasar, anak-anak ABG (sebagian) nya pakai rok selutut, terus ketika SMP ada kenaikan, sekitar 10 cm diatas lutut, dan sampai sekarang tambah naik, menjadi 20 cm, mungkin nanti kalo pengaruh fashion barat ini gak dikoreksi atau dibikin peraturan, bisa sampe 35 cm diatas lutut atau bisa dibilang bikini. Ini sudah bisa dibilang membagi-bagi kehormatan diri sendiri.

Rabu, 07 Maret 2012

Larangan Merokok di Kereta

Maret ini PT.KAI memberlakukan peraturan baru larangan merokok di kereta dan stasiun, peraturan  ini merupakan  upaya untuk memberikan pelayanan yang nyaman bagi penumpang setelah peraturan 100% kuota tempat duduk yang di berlakukan sebelumnya,

Saya menyambut dengan baik peraturan ini, karena saya sendiri tidak merokok dan sering terganggu oleh asap rokok, dengan adanya peraturan ini saya bisa tenang, tidak batuk-batuk, perjalanan lebih menyenangkan. Apalagi untuk ibu ibu serta anak kecil akan lebih terjaga dari asap rokok yang beracun, di balik kesenangan saya pastilah ada beberapa orang yang tersiksa dengan peraturan ini, yaitu perokok , dengan adanya peraturan ini mereka akan bingung untuk merokok, setiap ada yang merokok nantinya akan ada petugas yang mengingatkan, dan menyuruh mematikannya, memang sangat tersiksa bagi mereka,

Akan tetapi jika peraturan ini tidak diberlakukan,maka kami lah yang akan tersiksa, kita ketahui rokok itu racun dan bikin penyakit, jadi jika ada orang yang mau sakit ya jangan ajak-ajak orang lain untuk ikutan sakit,   lha terus gimana?

Menurut saya ( rokok itu haram dan bikin penyakit) yang pertama, seharusnya PT KAI menyediakan tempat smoking area yang memadai sehingga membuat para perokok nyaman untuk merokok tidak sampai mencemari orang lain yang tidak merokok, di beberapa stasiun sudah ada smoking area akan tetapi ruangnya sangat kecil dan kurang nyaman, perlu kita ketahui lebih dari 50% orang yang naik kereta (ekonomi dan bisnis) itu perokok, sehingga tata letak dan kapasitas ruangan mohon di pertimbangkan kembali, selain itu, hasil pengamatan saya, ternyata di smoking area itu kebanyakan orang yang tidak merokok, mungkin karena banyak perokok merokok di sembarang tempat sehingga membuat orang tanpa rokok ini menjauh ke tempat yang lebih sedikit perokoknya, ini semua karena kurangnya pengawasan dari petugas stasiun, dan semoga bisa diperbaiki lebih baik lagi


Yang kedua, seharusnya PT KAI menyediakan 2 jenis gerbong kereta, yaitu gerbong untuk smoking area dan non smoking area (terinspirasi dari restaurant yang menyediakan non smoking dan smoking area). Anak-anak, ibu-ibu, dan orang yang tidak merokok dijadikan satu di gerbong non smoking area, selanjutnya para perokok dijadikan satu di gerbong smoking area, jadi saat membeli tiket di loket mereka bisa memilih jenis gerbong mana yang akan mereka beli sesuai dengan keinginan mereka, insya Allah dengan cara ini banyak pihak yang setuju dan mau menerima konsekwensinya jika mereka melanggar, karena hak-haknya sudah diberikan.


Demikianlah sedikit solusi dari saya, mungkin sebagian orang tidak setuju tapi menurut saya inilah yang lebih “pas”, kalau kurang setuju silahkan komen dibawah, sehingga kita bisa berdiskusi.


Apapun peraturanya jika tidak dilaksanakan dan tidak adanya pengawasan dari pihak yang berwenang maka peraturan itu tidak akan ada harganya dan hanya sebuah hiasan dinding, oleh karena itu saya berpesan kepada PT KAI, “tegakkan peraturan, awasi, dan tindak dengan tegas yang melanggar, ketahuilah banyak orang mendukungmu”.   


Lamunan hari ini,


Ilzam Nuur

Senin, 20 Februari 2012

Kami ingin panutan, bukan slogan!



Masih ingatkah dengan slogan ‘cintai produk Indonesia”, apakah itu cuma sekedar slogan. Pastilah dari slogan itu menyimpan makna dan tujuan yang besar, slogan ini sudah lama saya dengar dari sekolah dasar sampai sekarang, tapi faktanya hanya digembar-gemborkan di televise radio dan reklame di pinggir jalan. Antusiasme pemerintah khususnya kementrian perdagangan menyemarakan slogan ini sangatlah besar, yang memiliki tujuan agar masyarakat luas membeli produk dalam negeri daripada produk luar negeri karena dengan membeli barang dalam negeri dapat meningkatkan industri dalam negeri, menyedot banyak tenaga kerja, meningkatkan kemakmuran bangsa, sayangnya rasa memiliki masyarakat terhadap produk Indonesia sangatlah kurang, kebanyakan menganggap bahwa produk luar lebih prestige dari produk nasional, padahal kualitas barang barang dalam negeri tidak jauh berbeda dengan produk luar. Contohnya laptop,dalam negeri sendiri ada Advan, Byoon, Forsa, Zyrex yang tidak kalah bagusnya dengan laptop merek Compac, Toshiba, Acer. Barang elektronik dalam negeri ada Polytron yang tidak kalah dengan LG, Sony. Sepeda listrik Betrix (Bebek listrik) tidak kalah dengan sepeda listrik buatan China, dalam industri mobil ada GEA, Komodo, Tawon, apalagi Mobil Kiat Esemka Rajawali yang baru naik daun tidak kalah menariknya dengan Toyota Rush. Sepeda motor ada Kanzen yang tidak kalah enaknya dengan Yamaha ataupun Honda. Contoh lagi garam, garam nasional yang tidak kalah asinnya dengan garam impor. Dan masih banyak lagi barang buatan anak negeri yang tidak kalah dengan barang asing. Sungguh memprihatinkan, ketika barang negri pun sudah tidak dianggap atau kurang dipedulikan lagi, padahal kualitas mereka tidak jauh berbeda malahan dijual dengan harga lebih miring.
Ditambah gempuran barang barang cina yang masuk ke Indonesia, dengan adanya perdagangan bebas cina indonesia menambah semakin kecilnya peluang industri dalam negeri untuk bersaing dengan produk luar negeri, kejadian ini membuat defisit nilai ekspor dari pada impor sehingga butuh usaha untuk menekan impor barang agar tidak melebihi jumlah ekspor barang.

Keadaan berbanding terbalik pada Negara korea, rakyat korea lebih cinta terhadap produk negaranya sendiri seperti Hyundai dan KIA dari pada Mercedes Benz atau BMW, bisa kita lihat di korea mobil Hyundai dan KIA mendominasi, inilah yang menjadikan mereka para pengusaha korea berani mengekspor barang barang mereka, karena di Negara sendiri sudah dipercaya kualitasnya.

Maka harus ditekankan pada pemerintah terutama kementrian perdanganan yang sebagai pioneer pemerintahan Indonesia dalam bidang usaha untuk selalu memajukan dan mendukung produksi dalam negeri.
Seringkali di televise atau di koran meliput pejabat maupun istrinya suka membeli barang barang mewah yang berasal dari luar negeri, apalagi para wakil rakyat yang getol dengan beberapa fasilitas mewah, gonta-ganti mobil mewah luar negeri, memang tidak ada yang melarang untuk berganti ganti mobil, tapi mereka itu representative rakyat yang harusnya sadar dan mendukung program yang digagas untuk kemakmuran rakyat dengan menggunakan produk dalam negeri. Contohnya kemaren setelah pembentukan kabinet Indonesia bersatu jilid II, munculnya mobil baru untuk menteri yang terpilih diberikan mobil dinas Chamry V6 yang harganya selangit bahkan 6 kali harga mobil nasional. Ini sangat memboroskan anggaran, mereka tidak tahu seberapa berat penderitaan rakyat tapi mereka malah menikmati angin di pucuk sana.

Apalagi pernah salah satu wartawan memotret sepatu para pejabat dan menteri yang menghadiri acara di istana Negara pada tahun 2008, dari hasil foto tersebut banyak pejabat DPR dan menteri masih menggunakan sepatu sepatu buatan luar negeri. Berbeda dengan bapak jusuf kalla yang waktu itu beliau selalu menggunakan sepatu produk dalam negeri, sempat saya mengutip perkataan beliau “penggunaan produk dalam negeri harus dimulai dari para pemimpin negeri ini jika ingin sukses implementasinya di masyarakat”. Perlulah usaha untuk mempromosikan barang dalam negeri ke masyarakat. Dari pemerintah sendiri selalu mempublikasikan slogan-slogan “cintai produk Indonesia’ tapi dalam kenyataan, pejabat ataupun yang berkuasa tidak mencontohkan apa yang mereka instruksikan sehingga slogan slogan yang mereka buat hanya sekedar angin lalu. Petingnya panutan inilah yang akan mendongkrak masyarakat untuk membeli barang barang dalam negeri. Seperti pepatah jawa” obah ngarep kobet mburi”, Pepatah ini mengandaikan suatu gerakan atau aktivitas yang dilakukan oleh barisan. Jika barisan di depan bergerak atau maju (dengan baik), maka barisan bagian belakangnya akan dapat bergerak dengan leluasa. Akan tetapi jika barisan bagian depan gerak atau majunya lamban, seret, atau bahkan tidak bergerak, maka barisan bagian belakang akan terhambat juga geraknya. Seperti juga apa yang telah dilakukan pemimpin pasti akan menginspirasi rakyatnya sehingga rakyatnya akan meniru apa yang dilakukan pemimpin tersebut.

Seperti yang telah dilakukan Walikota Solo Bapak Joko Widodo yang biasa dipanggil pak jokowi. Beliau sangat mendukung dengan adanya slogan “cintai produk Indonesia” bukti nyata dari beliau adalah mengganti mobil dinasnya Chamry dengan mobil nasional rakitan anak SMK Surakarta dengan nama Kiat Esemka Rajawali, bukannya membuat sensasi tapi inilah teladan yang sangat dicari di negeri ini tidak seperti pejabat yang lain menikmati jabatan serta membiarkan beberapa proyek mengalir begitu saja tanpa inovasi dan contoh dari figur pemimpin, selain itu, beliau juga mempromosikan mobil-mobil tersebut kepada pejabat pejabat. Sehingga banyak para pejabat mulai melirik mobil nasional tersebut, entah memang senang atau pencitraan kepada rakyat.

Seperti inilah seharusnya para pejabat yang berkuas meniru apa yang telah dilakukan pak Jokowi, semoga tidak cuma mobil tapi juga produk dalam negeri yang lain. Seandainya semua pejabat melakukan apa yang dilakukan pak jokowi mungkin Negara Indonesia akan makmur dengan bermacam macam ide, inovasi dan menjadikan dirinya sebagai teladan bagi rakyatnya.

Jangan sampai para pejabat yang berkuasa itu seperti pribahasa pagar makan tanaman,yang seharusnya pemimpin adalah pelindung untuk rakyatnya, melindungi apapun, kekerasan, peperangan, kerusuhan, sampai usaha rakyat tapi malah menikmati kemewahan diatas penderitaan rakyatnya, menggembar-gemborkan proyek kerjanya tanpa memberikan contoh. Tidak mendukung tapi malah membiarkan bangkrut.

Dan perlu diperhatikan bukan berarti langsung mengganti semua mobil dinas yang ada dengan mobil nasional, itu akan menimbulkan keborosan dalam anggaran kecuali membeli sendiri tanpa anggaran pemerintah. karena sudah terlanjur pemerintah membeli mobi-mobil buatan luar untuk mobil dinas. Salah satu caranya adalah membuat peraturan atau undang undang dalam pengadaan barang pemerintahan (seperti laptop, mobil, sepeda motor) mengharuskan menggunakan produk dalam negeri, jadi untuk tahun tahun berikutnya jika ada pemerintah pusat ataupun daerah yang menganggarkan belanja barang dinas harus menggunakan barang produksi dalam negeri. Kalau hal ini sudah terlaksana tinggalah berinovasi membuat transportasi umum dengan bus bus nasional, sehingga kita tidak perlu mendatang bus dari luar negeri.

Dengan begini siapapun yang menjabat akan mendukung program cintai produk Indonesia. Dan industri barang dalam negeri akan meningkat,serta masyarakat akan mencontoh apa yang dilakukan pemimpinnya. Memang yang kita harapkan adalah panutan, bukan slogan.


Li'ilzam Nuur

Rabu, 11 Januari 2012

musyawarah



Selasa 10 januari 2012, Alhamdulillah pemilihan ketua kos Al Ayubi berjalan dengan lancer, tidak seperti biasanya , pemilihan ini menggunakan cara musyawarah mufakat,  cara pemilihan ketua seperti  ini sudah banyak dilupakan oleh masyarakat Indonesia, yang lebih sering menggunakan voting atau sebangsanya,
dari hal seperti inilah kami menerapkan musyawarah, agar kelak kami terbiasa  bermusyawarah dalam menghadapi masalah, dari segi keuntungannya, musyawarah lebih menguutamakan hati ke hati dari pada voting yang mengutamakan dominasi,
karena musyawarah inilah yang diajarkan oleh Rasulullah, apapun masalah yang dihadapi, Rasulullah lebih mengutamakan Musyawarah dari pada voting,
Allah berfirman: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka.) (QS. as Syuura: 38)
Dari ayat diatas memang sudah jelas dalam penentuan apapun sebaiknya mengupayakan untuk bermusyawarah, untuk itu sedikit saya akan mengulas tentang adab adab dalam bermusyawarah.
1.      Musyawarah di pimpin oleh seorang amir , sebaiknya amir shaf.sebelum musyawarah ,hendaknya amir mengosongkan hati dan pikirannya dadari rencana yang mungkin akan di putuskan dalam musyawarah.

2.       Musyawarah diawali dengan Basmalah , Hamdalah , Hendaknya masing – masing berdoa : “allahumma alhimna mara sida umurina wa adidna ming syururi angfusina wa ming syayiati a maalina”. Artinya : “ Ya Allah berilah kami petunjuk ( ilham ) apa yang menjadi urusan kami dan kami berlindung dari kejahatan diri kami dan keburukan perbuatan orang lain”.

3.       Zihin singkat untuk membentuk pikir para musyawirin tentang arti , maksud dan tujuan musyawarah.Timbulnya Jazbah pada setiap ahli musyawarah sehingga tidak ada yang merasa di perintah.


4.      Musyawirin menyampaikan Kargozari ( Laporan kegiatan program yang telah di lakukan ).

5.      Amir musyawarah meminta usul – usul mulai dari sebelah kanan ke sebelah kiri .Mengajukan usul usul yang terbaik dan setelah usul disampaikan , anggaplah usul orang lain yang terbaik.

6.       Apabila usul kita di terima segera ber istigfar , sebab mungkin saja usul itu mendatangkan mudharat bagi orang lain ,sebaliknya jika usulan kita di tolak maka ucapkan Alhamdulillah.

7.       Tidak memotong pembicaraan ( interupsi ),tunggulah orang lain selesai bicara dan tidak boleh menguatkan pendapat orang lain.

8.       Keputusan bukanlah pada suara yang terbanyak. Kebenaran hanya pada Allah dan Rasul-Nya.hendaknya keputusan sesuai dengan laporan ( kargozari ) atau data yang ada.

9.       Tidak mengajkan diri sendiri dalam suatu tugas , kecuali tugas Khidmat dan Mutakallim.

10.   Apabila keputusan telah di tetapkan ,maka ini adalah suatu amanah dari Allah SWT dan siap melaksanakannya ( sami”na wa athana ). Menerima keputusan musyawarah sebagai hadiah bukan sebagai beban.

11.   Apabila dari hasil musyawarah terjadi hal yang tidak diinginkan maka janganlah berandai – andai.hal ini akan menimbulkan peluang syetan untuk memecah hati kita.

12.   Perbedaan pendapat dalam musyawarah adalah rahmat tetapi beda pendapat di luar musyawarah adalah Laknat.

Semoga bermanfaat!